Pasang Iklan Gratis

Meski Sudah Diakui UGM Tapi Masih Sebar Narasi Ijazahnya Palsu

 Polemik lama soal tudingan ijazah palsu yang ditujukan kepada Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat belakangan ini.

Kini, kesabaran Jokowi mulai habis Jokowi terbang dari Solo ke Jakarta untuk menemui tim hukumnya.

Jokowi datang dari Solo hanya untuk membahas kasus ijazah palsu yang menurutnya sudah melewati batas.

"Nanti semuanya tolong ditanyakan kepada tim kuasa hukum saya, silakan," ucap Jokowi singkat selepas pertemuan di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa sore

4 Orang Bakal Dilaporkan

Yakup Hasibuan, salah satu tim kuasa hukum Jokowi, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas langkah hukum yang akan diambil terhadap pihak-pihak yang menyebarkan narasi soal keabsahan ijazah Jokowi. 

"Kami juga sudah hampir rampung di tahap finalisasi, sehingga mungkin dalam waktu dekat kami akan mengambil langkah-langkah hukum," kata Yakup.

Yakup mengungkapkan ada empat orang yang diduga menyebarkan dan memperkuat narasi bahwa Jokowi menggunakan ijazah palsu.

Tim hukum Jokowi pun mempersiapkan langkah hukum terhadap empat orang tersebut.

"Sejauh ini, sementara ini sih mungkin ada sekitar empat orang yang kami sudah lengkapi semua dokumen-dokumen dan bukti-bukti pendukungnya, yang kami yakini juga, yang kami percaya bahwa ada dugaan-dugaan tindak pidananya di situ,"ungkap dia.

Kendati begitu, Yakup menegaskan informasi ini masih sementara dan akan berkembang pada tahap selanjutnya.

Ia juga enggan menyebutkan apakah empat orang yang bakal dilaporkan itu merupakan tokoh publik atau warga biasa.

"Mungkin nanti kami sampaikan di kesempatan berikutnya, namun persiapan kami bisa dibilang sudah hampir rampung, tinggal nunggu perintah dari Pak Jokowi," tegas dia. 

Bersamaan dengan itu, Yakup juga menyebutkan jumlah tim hukum yang bakal menangani kasus ini sebanyak 15 orang.

Lagu Lama Ijazah Palsu Jokowi

Isu mengenai keaslian ijazah Presiden Jokowi bukan hal baru, meski baru kali ini Jokowi serius meladeni persoalan tersebut.

Hingga kini, tidak ada satu pun bukti hukum yang mampu membuktikan bahwa ijazah Jokowi palsu.

Bahkan, beberapa upaya hukum yang dilayangkan sejumlah pihak ke pengadilan pun kandas karena tak memiliki dasar yang kuat. 

Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) tempat Jokowi berkuliah juga berkali-kali menegaskan bahwa Jokowi memang pernah berkuliah di UGM, aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, menyelesaikan skripsi, dan memperoleh ijazah secara sah.

"Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli," kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta.

Faktanya, Jokowi pernah jadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden dua periode. Semua memenuhi syarat administrasi di KPU saat pendaftaran.

Pengamat: Komoditas Politik Musiman

Pengamat hukum dan politik Pieter C. Zulkifli menilai bahwa isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo selalu mencuat sebagai komoditas politik musiman yang kerap dimunculkan saat suhu politik meningkat.

Padahal, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berkali-kali menyatakan Jokowi merupakan alumni resmi Fakultas Kehutanan. Pieter menyebut narasi mengenai ijazah palsu itu diangkat seolah-olah sebagai skandal besar yang ditutup-tutupi. 

“Tuduhan ini bukan semata tentang keabsahan sebuah ijazah. Ia mencerminkan krisis yang lebih dalam: kegagalan sebagian elite politik dan segmen masyarakat dalam memaknai demokrasi dan cara beroposisi secara sehat,” katanya, Rabu (23/4/2025).

Mantan Ketua Komisi III DPR ini menekankan, masyarakat perlu melihat lebih jernih penyebab di balik munculnya narasi tersebut.

Ia mendorong publik untuk berpikir rasional agar demokrasi tidak mengalami erosi dari segi nalar dan etika, terlebih di era informasi yang sangat mudah diakses.

“Klarifikasi demi klarifikasi telah disampaikan. Wakil rektor UGM bahkan menyebutkan secara gamblang tahun masuk, tahun lulus, hingga judul skripsi Jokowi. Namun, sebagian pihak terus menggulirkan isu ini dengan nada insinuatif,” ujarnya.

Ia mengutip prinsip hukum “actori incumbit probatio”, yang berarti bahwa siapa yang menuduh, dialah yang harus membuktikan.

Pieter menilai, tuduhan tanpa dasar kuat tidak lebih dari sekadar fitnah. 

Lebih lanjut, ia mengkhawatirkan bahwa narasi tersebut bisa berdampak luas, termasuk mengikis kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan, menciptakan ketidakpastian politik nasional, serta merugikan iklim investasi.

“Tidak sedikit investor asing yang menjadikan kepastian hukum dan stabilitas politik sebagai parameter utama. Ketika narasi-narasi seperti ini terus dikapitalisasi tanpa kendali, dampaknya bukan hanya politik domestik, tapi juga reputasi Indonesia di mata dunia,” ucapnya.

Menurutnya, aksi-aksi publik yang menyuarakan isu ijazah palsu kerap dikemas dengan semangat keterbukaan, tetapi minim bukti baru.

“Yang justru muncul adalah nada agitasi, provokasi, dan seruan-seruan yang berpotensi menjerumuskan bangsa ke dalam kubangan instabilitas,” katanya.

Perlu Tindakan Tegas

Ia pun mendorong aparat penegak hukum agar bersikap lebih tegas dalam menangani isu tersebut dan mengajak semua pihak untuk tidak terjebak dalam narasi politik yang bersifat remeh-temeh.

“Demokrasi Indonesia tidak boleh direduksi menjadi panggung fitnah. Ia (demokrasi) harus menjadi ruang dialektika gagasan dan integritas. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” demikian Pieter.

Massa Berdemo di Kediaman Jokowi dan Kampus UGM

Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) santai menghadapi massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang berdemo di kediamannya di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).

Adapun demo ini terkait ijazah Jokowi yang sebagian orang menuding palsu. Padahal pihak UGM sudah berkali-kali menyatakan bahwa Ijazah Jokowi asli.

Jokowi pun meminta perwakilan massa untuk bertemu dengannya di dalam rumah. Pertemuan berlangsung selama 30 menit.

Alasan perwakilan massa, mereka ingin silaturahmi dan halalbihalal, sebagaimana yang dilakukan warga lainnya yang kerap datang menemui Jokowi.

Namun, selain bersilaturahmi, perwakilan massa TPUA juga menyampaikan keinginan mereka agar Jokowi menunjukkan ijazah UGM asli, yang selama ini menjadi bahan perbincangan publik terkait keasliannya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meski Sudah Diakui UGM Tapi Masih Sebar Narasi Ijazahnya Palsu"

Posting Komentar