Pasang Iklan Gratis

Program becak listrik Presiden jangkau 280 pengemudi di Banyumas

 Program becak listrik bantuan Presiden Prabowo Subianto menjangkau 280 pengemudi becak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui penyaluran yang dilakukan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.

Penyaluran bantuan becak listrik tersebut dilakukan oleh Ketua Yayasan GSN Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko dan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas

Ditemui usai penyaluran bantuan, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan jumlah tersebut lebih besar dari usulan awal pemerintah daerah.

“Kami mengajukan 188 unit, tetapi GSN memberikan 280. Dalam tiga hari kami mendata pengemudi becak yang memenuhi kriteria usia,” katanya.

Ia mengatakan dari total 280 unit tersebut, penyaluran dilakukan di beberapa wilayah, yakni Purwokerto sebanyak 100 unit, Kecamatan Banyumas 100 unit, dan Kecamatan Sokaraja 80 unit.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas hanya menyediakan data calon penerima, sementara penetapan penerima dilakukan langsung oleh pihak yayasan.

“Selain becak listrik, bantuan tambahan juga diberikan, antara lain 21 kacamata berbasis kecerdasan buatan (AI), iPad bagi enam sekolah dasar yang berada di wilayah blank spot internet, serta paket sembako untuk warga penerima manfaat,” kata Bupati..

Sementara itu, Ketua Yayasan GSN Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko mengatakan program becak listrik merupakan inisiatif pribadi Presiden Prabowo sebagai bentuk perhatian terhadap para pengemudi becak lanjut usia yang masih bekerja menafkahi keluarga dengan menggunakan becak kayu konvensional.

“Tidak ada prioritas khusus daerah tertentu. Target nasional ada 80 ribu pengemudi becak yang akan menerima secara bertahap. Tahun ini ditargetkan 10 ribu unit, dan tahun depan 30 ribu,” katanya.

Menurut dia, becak listrik membantu meningkatkan produktivitas karena dapat dioperasikan lebih lama tanpa menguras tenaga.

Oleh karena itu, kata dia, para penerima juga diimbau tidak menjual bantuan tersebut.

“Jika disalahgunakan atau dijual, becaknya akan kami tarik dan diberikan kepada pengemudi lain,” katanya.

Teguh mengatakan GSN telah bekerja sama dengan beberapa bengkel untuk layanan perbaikan, sementara pemerintah daerah diimbau menyediakan fasilitas pengisian daya di pangkalan becak agar operasional kendaraan tetap terjaga.

Salah seorang penerima bantuan, Abdul Mungid (75) mengaku terbantu karena pendapatannya sebelumnya kerap tidak menentu.

“Menarik becak kayu itu berat. Kadang cuma dapat Rp50 ribu atau kosong. Dengan becak listrik ini saya sangat bersyukur,” kata dia yang berasal dari Desa Kebumen, Kecamatan Baturaden, yang dalam kesehariannya mangkal di Puskesmas Purwokerto Timur II.

Penerima bantuan lainnya, Sugeng Riyanto (55) dari Karanglewas, mengharapkan pendapatan hariannya bisa meningkat dengan adanya becak listrik itu.

“Kadang dulu hanya dapat Rp20 ribu-Rp40 ribu. Sekarang lebih ringan karena tidak butuh tenaga besar,” katanya.

Penanggung jawab penyaluran bantuan becak listrik di Banyumas, Rachmat Imanda mengatakan berdasarkan pendataan sementara, jumlah pengemudi becak di Banyumas sebanyak 350 orang, belum termasuk yang berada di pelosok desa.

Secara bertahap, kata dia, seluruh pengemudi becak di Banyumas akan mendapatkan bantuan becak listrik dari Presiden.

“Kami juga akan mengawasi agar bantuan ini tidak disalahgunakan atau dijual,” katanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Program becak listrik Presiden jangkau 280 pengemudi di Banyumas"

Posting Komentar