Pasang Iklan Gratis

Jepang Sebut Ancaman Militer China, Rusia, dan Korut Terburuk Sejak Perang Dunia II

 Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani menyebutkan, negaranya sedang menghadapi kondisi keamanan terparah sejak Perang Dunia II.

Ia mengungkapkan hal itu karena aktivitas militer yang meningkat dari tiga negara, yaitu China, Rusia, dan Korea Utara.

“Tatanan perdamaian dunia yang ada saat ini sedang diuji secara serius, dan Jepang berada dalam lingkungan keamanan paling serius dan kompleks sejak era pasca-perang,” kata menteri pertahanan dari "Negeri Sakura" itu, seperti yang dikutip dari CNN

Peringatan itu disampaikan Nakatani dalam laporan tahunan Kementerian Pertahanan Jepang yang dirilis pada Selasa (15/7/2025).

Eskalasi kekuatan militer China

Gen Nakatani menyoroti kemampuan militer China yang meningkat secara kualitatif dan kuantitatif sambil memperkuat aktivitasnya di sekitar kawasan, termasuk Kepulauan Senkaku.

Perlu diketahui bahwa Kepulauan Senkaku merupakan rantai pulau di Laut China Timur yang dikuasai Jepang, tetapi diklaim China dengan nama Diaoyu.

Laporan Kementerian Pertahanan Jepang setebal 34 halaman itu juga menekankan eskalasi militer China terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara "Negeri Tirai Bambu" itu dengan Amerika Serikat, sekutu utama Jepang.

“Keseimbangan kekuatan global sedang berubah secara drastis dan persaingan antarnegara terus berlanjut,” tulis laporan tersebut.

Ancaman militer nyata dari China, Rusia, dan Korea Utara bagi keamanan Jepang

Menurut laporan itu, aktivitas militer China di sekitar Taiwan dinilai sebagai ancaman nyata.

Selain itu, aktivitas Beijing di Laut China Selatan dipandang menjadi kekhawatiran serius bagi Jepang karena jalur laut utama Tokyo melewati wilayah tersebut.

Menanggapi laporan Jepang, juru bicara Kementerian Pertahanan China Jiang Bin menyebut Jepang-lah yang memicu eskalasi militer karena secara berlebihan campur tangan dalam urusan dalam negeri Beijing.

“Pihak Jepang menciptakan narasi palsu untuk mencari alasan melonggarkan pembatasan militernya,” tuduh Jiang.

Selain China, laporan Kementerian Pertahanan Jepang juga mengangkat kekhawatiran terhadap aktivitas militer Rusia dan Korea Utara.

Laporan tersebut mengatakan bahwa PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China) meningkatkan kerja sama dengan militer Rusia, termasuk melakukan penerbangan pembom bersama dan patroli laut dekat wilayah Jepang.

“Aktivitas bersama yang berulang ini jelas dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan terhadap Jepang,” sebut laporan itu.

Sepanjang 2024, tercatat jet tempur Jepang melakukan 704 kali penerbangan darurat, termasuk 464 kali sebagai respons terhadap pesawat China yang mendekat dan 237 kali untuk pesawat Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina selama tiga setengah tahun terakhir, beserta peningkatan kekuatan militer Rusia, juga dipandang sebagai ancaman bagi keamanan Jepang sebagai sekutu utama AS.

Laporan itu menyebutkan, “Keamanan Eropa dan Indo-Pasifik tidak dapat dipisahkan.”

Beberapa peralatan militer terbaru Rusia bahkan telah ditempatkan di Pasifik, termasuk di pulau-pulau utara Jepang yang diambil oleh Uni Soviet pada akhir Perang Dunia II, yang menurut Jepang masih merupakan wilayah kedaulatannya.

Sementara itu, Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik.

Laporan tersebut menyatakan, rudal balistik Korea Utara, yang diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir, dapat mencakup seluruh kepulauan Jepang.

“Aktivitas militer Korea Utara menimbulkan ancaman yang lebih serius dan mendesak bagi keamanan Jepang daripada sebelumnya,” kata laporan tersebut.

Kekhawatiran serupa dari AS

Laporan Jepang ini menyerukan kekhawatiran serupa yang sebelumnya juga diungkapkan oleh Laksamana Samuel Paparo, Kepala Komando Indo-Pasifik Angkatan Bersenjata AS dalam sebuah makalah pada April.

“China terus melakukan modernisasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya dan perilaku semakin agresif yang mengancam tanah air AS, sekutu, dan mitra kami,” kata Paparo.

Paparo juga mengungkapkan bahwa kerja sama yang semakin dalam antara China, Rusia, dan Korea Utara menciptakan ancaman yang meningkat di Pasifik.

“Bersama-sama, hubungan yang semakin erat antara negara-negara ini menciptakan tantangan yang kompleks dan saling terkait terhadap keamanan nasional AS dan stabilitas regional,” ujarnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jepang Sebut Ancaman Militer China, Rusia, dan Korut Terburuk Sejak Perang Dunia II"

Posting Komentar